Nama Arini Sarraswati Subianto menjadi perbincangan hangat media nasional baru-baru ini. Wajar saja, ia baru saja dinobatkan sebagai wanita terkaya di Indonesia oleh Forbes.
Majalah bisnis tersebut belum lama merilis daftar orang terkaya di Indonesia bertajuk ‘2017 Indonesia’s 50 Richest Net Worth’ dan Arini bertengger di peringkat 37 sekaligus posisi teratas sebagai wanita terkaya di Indonesia.
Kekayaannya ditaksir mencapai nilai 820 juta dolar AS atau setara dengan Rp11,07 triliun (Rp13.500 per dolar AS). Siapa sebenarnya Arini Subianto?
Dikutip dari laman resmi Forbes, Rabu (6/12/2017), Arini adalah anak perempuan tertua konglomerat Indonesia Benny Subianto. Benny memulai karir di divisi alat berat PT Astra International Tbk. (ASII) dan berkontribusi terhadap pendirian PT United Tractors Tbk.
Beliau bergabung dengan Adaro sebagai Direktur pada 1972 dan menjadi Presiden Direktur pada tahun 1984. Kemudian ditunjuk komisaris, dan pada akhirnya sebagai Presiden Komisaris periode 1997-1999.
Benny mendirikan PT Persada Capital Investama pada tahun 2003 dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur hingga akhir hayatnya.

Benny pernah tercatat masuk dalam 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes selama dua tahun berturut-turut. Pada 2016, ia naik ke posisi 33 orang terkaya di Indonesia, setelah berada di urutan ke-39 pada 2015.
Setelah Benny tutup usia pada 4 Januari 2017, Arini serta merta mengambil alih kendali Persada yang ditaksir bernilai jutaan dolar.
Arini saat ini menjabat sebagai direktur utama perusahaan induk milik keluarga, PT Persada Capital Investama. Ia mengawasi segala bentuk investasi perusahaan tersebut mulai dari produk pengolahan kayu dan minyak sawit hingga pengolahan karet dan batu bara.
Portofolio Persada sendiri mencakup 5% saham PT Astra International Tbk. dan sekitar 12% saham raksasa batubara, PT Adaro Energy Tbk.
Dikenal memiliki kecintaan yang besar pada buku-buku dan hadiah, wanita berusia 46 tahun ini memiliki dua anak. Pada tahun 2003, Arini menggabungkan toko kado dan furniturnya di Jakarta dengan toko buku Aksara yang didirikan salah satu teman sekolahnya.