Membersihkan wajah merupakan salah satu tahap terpenting dalam rutinitas skin care. Dengan kulit wajah yang bersih, produk skin care dapat terserap dengan baik dan kulit pun terhindar dari beragam masalah kulit seperti komedo dan jerawat. Meskipun begitu, hati-hati dalam melakukannya karena kebiasaan ini dapat berujung dengan over-cleansing. Umumnya, mencuci wajah hanya perlu 2x dalam sehari: pagi hari sebelum beraktivitas, dan malam hari sebelum tidur/beristirahat. Jika terlalu sering mencuci muka, ada banyak dampak buruk dibandingkan dengan dampak baik yang bisa terjadi. Nah, berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan kulit yang bisa kamu alami jika terlalu sering mencuci muka. Yuk, simak!
Terjadi Perubahan pH Pada Kulit
pH kulit memiliki peranan besar dalam menjaga kesehatan kulit. Umumnya, kulit yang sehat memiliki pH antara 4.2 hingga 5.5. Dengan pH yang sehat, kulit dapat terlindung dari bakteri dan virus, serta membantu kulit untuk menjaga hidrasinya. Nah, mencuci muka merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengubah keseimbangan pH kulit. Hal ini disebabkan oleh tingginya pH air dan face wash yang umumnya berada di atas angka 7.
Dalam satu kali pencucian saja, kulit membutuhkan waktu setidaknya 2 jam untuk mengembalikan pH ke kondisi normal. Jika dilakukan berkali-kali dan disertai dengan penggunaan pembersih tinggi pH, kulit akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk kembali pada pH normal. Hasilnya? Kulit akan menjadi kering, kusam, dan berpeluang mengalami iritasi. Pastikan kamu tidak terlalu sering mencuci muka dan kamu juga bisa menggunakan pembersih dengan pH yang rendah.
Kulit Mengalami Iritasi
Segala jenis perawatan yang dilakukan pada kulit dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi. Begitu juga dengan terlalu sering mencuci muka. Face wash merupakan produk yang berfungsi untuk meluruhkan minyak pada kulit. Hal ini dibutuhkan agar lapisan minyak tidak menghalangi produk skin care yang kamu gunakan. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, mencuci wajah akan menyebabkan kulit kehilangan minyak alaminya. Dengan hilangnya lapisan minyak alami, produk skin care yang seharusnya tidak menyerap pada kulit, seperti sunscreen, dapat terserap ke dalam kulit. Akibatnya, kulit akan mengalami reaksi alergi berupa iritasi atau ruam. Dalam kondisi yang cukup parah, kulit juga dapat mengalami eczema dan adult acne.
Kulit Kehilangan Kemampuannya untuk Tetap Terhidrasi
Apapun jenis kulitnya, lapisan terluar kulit kita bersifat oil based. Lapisan ini berfungsi untuk mengunci kelembapan pada kulit. Dengan kadar hidrasi dan sebum yang seimbang, kulit akan terlihat sehat, dewy, dan bercahaya. Nah, jika kamu sering merasa kulit ‘tertarik’ sehabis mencuci muka, itu dapat menjadi tanda bahwa lipid barrier telah mengalami kerusakan. Minyak alami kulit juga akan terangkat akibat kamu terlalu sering mencuci muka. Dengan minimnya minyak alami pada kulit, kulit akan mudah kehilangan hidrasinya. Pastikan untuk menggunakan pembersih wajah yang lembut dan tidak mengakibatkan kulit terasa ‘tertarik’ setelah dibersihkan.
0 Komentar